Trump: Zelenskyy jangan serang Moskow, AS tak akan kirim rudal
Washington (ANTARA) – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebaiknya tidak melakukan serangan ke Moskow.
Pernyataan itu disampaikan menanggapi laporan yang menyebutkan bahwa Trump pernah bertanya kepada Zelenskyy soal kemungkinan menyerang ibu kota Rusia tersebut.
“Tidak, dia tidak seharusnya menyerang Moskow,” kata Trump, Selasa (15/7), seraya membantah bahwa ia akan mengirimkan rudal jarak jauh ke Ukraina.
Trump juga kembali menegaskan ancamannya untuk menjatuhkan sanksi sekunder dan tarif terhadap Rusia jika Moskow tidak menyetujui gencatan senjata di Ukraina dalam batas waktu yang ia tetapkan sendiri.
“Jika dalam 50 hari kita belum mencapai kesepakatan, itu akan menjadi kabar buruk. Tarif akan diberlakukan. Sanksi lainnya juga akan diterapkan,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Putih.
“Kita akan lihat apa yang terjadi dengan Presiden Putin. Sejauh ini, saya sangat kecewa dengan Presiden Putin. Saya sudah menyelesaikan banyak konflik dalam tiga bulan terakhir, tapi konflik yang satu ini belum juga tuntas. Ini perang Biden, bukan perang Trump. Saya di sini untuk mencoba mengakhiri kekacauan ini,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov, Selasa, menolak tenggat waktu 50 hari yang ditetapkan Trump, dan menegaskan bahwa “setiap upaya untuk mengajukan tuntutan, apalagi ultimatum, tidak dapat diterima bagi kami.”
Ia mendesak adanya intensifikasi upaya politik dan diplomatik, sambil mengulangi sikap Presiden Vladimir Putin bahwa Rusia terbuka untuk berdialog dan menginginkan penyelesaian melalui jalur diplomatik.
Namun, Ryabkov memperingatkan bahwa jika tidak ada kemajuan dalam perundingan, Moskow “akan terus mengejar tujuannya melalui operasi militer khusus” jika kesiapan mereka untuk berdialog tidak mendapat respons.
“Sikap ini tidak akan berubah. Kami berharap Washington dan NATO secara umum dapat menyikapinya dengan sangat serius,” tegasnya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump: Saya kecewa tetapi belum selesai dengan Putin
Baca juga: Rusia terancam tarif 100 persen AS jika konflik Ukraina berlanjut
Baca juga: Rusia berharap AS lanjutkan upaya penyelesaian konflik Ukraina
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.